Somalia dan Sudan mau berguru berantas Maling ikan ke Menteri Susi

Pemberantasan praktik pencurian ikan atau illegal fishing yang dilakukan Indonesia mulai dilirik negara-negara lain di dunia. Ada beberapa negara yang terang-terangan ingin berguru ke Indonesia untuk memberantas illegal fishing di negaranya masing-masing.



"Seperti Somalia dan Sudan ingin mendapatkan resep memberantas illegal fishing dari negara kita," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat bercerita di depan kepala daerah 34 provinsi di Gedung Mina Bahari III, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta.

Keinginan Somalia dan Sudan meniru Indonesia memberantas praktik illegal fishing bukan tanpa alasan. Salah satu dampak kebijakan anti illegal fishing seperti moratorium izin tangkap kapal terbukti sukses, dampaknya ribuan kapal eks asing tak lagi beroperasi di perairan Indonesia.

"Kita negara satu-satunya yang menindak ribuan kapal di dalam negeri dalam kurun waktu 100 hari," tambah Susi.

Dari 1.300 izin kapal eks asing, jumlah kapal eks asing yang tersisa hanya 500 kapal saja. Dari 500 kapal, mayoritas atau 90% kapal eks asing hanya merapat di pelabuhan terutama di Perairan Indonesia Timur seperti Pelabuhan Ambon, Wanam, dan Arafura.

"Kita ini diakui dunia dan berhasil memadamkan pencurian ikan itu hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Hal ini karena kerjasama TNI AL, Polri, KPK, dan para media yang mem-blow up sehingga kita berhasil mengusir praktik illegal fishing di Indonesia," tegas Susi.

Susi sempat mengklaim pemberantasan pencurian ikan (illegal fishing) di Indonesia termasuk yang pertama sukses di dunia.

Saat ini, beberapa pusat perdagangan ikan di negara tetangga seperti General Santos di Filipina kekurangan ikan akibat pemberantasan pencurian ikan di Indonesia.

"Barangkali sukses kita dalam illegal fishing ini kesuksesan yang pertama di dunia, dunia luar tahu berapa ribu kapal di Indonesia sekarang tinggal berapa," kata Susi beberapa waktu lalu.

0 Response to "Somalia dan Sudan mau berguru berantas Maling ikan ke Menteri Susi"

Posting Komentar